Kamis, 26 Mei 2016

Astagfirullah Kematian Eno Dijadikan Guyonan, Dimanakah Empati Terhadap Sesama Muslim?

Astagfirullah Kematian Eno Dijadikan Guyonan, Dimanakah Empati Terhadap Sesama Muslim?

Tragedi kejahatan seksual yang disertai pembunuhan sadis yang menimpa Eno Parinah (19), hanya menjadi perhatian masyarakat Indonesia, tapi juga beberapa negara tetangga, seperti Malaysia.



Eno Parinah diperkosa lalu dibunuh dengan menusukkan gagang cangkul ke dalam kelaminnya hingga tembus ke paru dan merusak rongga dada serta hati Eno Parinah. Peristiwa tragis ini menjadi buah bibir di media sosial.

Sayangnya, pembunuhan sadis tersebut justru menjadi lelucon di Malaysia. Beberapa pengguna media sosial di Malaysia menirukan posisi kematian Eno Parinah dengan cara mengejek dan mengolok-olok.


Seperti dikutip dari media online lokal Malaysia, myneshub.cc, salah satu dari pengguna media sosial Malaysia yang mengejek kematian Eno Parinah adalah anggota polisi setempat. Hal itu didasarkan pada hasil penelusuran di halaman Facebooknya.

Pengguna akun Facebook El Torreto, mengunggah gambar parodi dengan judul: “Korban perkosaan terbaru, sebelum ni guna cangkul, tapi yang ni menggunakan sekop sampah. Tragis. PDRM action.”


Sementara, dua lagi gambar parodi yang tidak diketahui pelakunya juga melakukan hal serupa. Mereka memasukkan sendok sampah di bagian bawahnya sambil berbaring telentang dan menutup wajah. Mereka menirukan posisi Eno Parinah saat ditemukan tak bernyawa dalam kondisi mengenaskan di mes.

Sontak, foto-foto yang mengolok-olok Eno Parinah itu banjir kecaman dari pengguna media sosial di Malaysia. Aksi kurang ajar mereka itu dianggap menampilkan sikap tidak sensitif karena menjadikan tragedi memilukan sebagai bahan lelucon.

“Tergamak mereka buat begini. Bagaimana jika kejadian buruk itu terjadi pada ibu atau adik perempuan mereka? Sanggupkah bergurau seperti ini?” kecam seorang netizen.

“Perempuan ni bukan saja adik beradik kita atau teman taulan. Tapi juga istri, ibu kita, orang yang melahirkan anak-anak kita.. kurang ajar punya joke!” komentar ZF Zamir.
Load disqus comments

0 komentar