"Selama saya menangani kasus pembunuhan, ini yang paling sadis," ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti seperti dikutip dari Detik, Kamis (19/5).
Hal ini diungkapkan oleh Krishna lewat hasil visum RSUD Tangerang yang menyebabkan Eno tewas seketika di lokasi kejadian. Pasalnya korban akhirnya meninggal akibat kekerasan dengan benda tumpul, mengerikannya hampir sebagain besar gagang cangkul masuk ke dalam tubuh korban.
Sementara itu, Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Eko Budi Santoso mengatakan, selain hasil visum, polisi juga mendapatkan hasil rontgen. "Dari hasil rontgen tersebut kita bisa melihat bagaimana posisi gagang cangkul itu merusak bagian organ tubuh korban bagian dalam," ujar Eko.
Sementara itu, Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Handik Zusen mengungkap, dari hasil CT Scan diketahui kerusakan di bagian dalam korban hingga ke bagian dada. "Kalau dilihat dari hasil CT scan dari pihak rumah sakit, gagang pacul hingga dada kanan setinggi iga kelima," ujar Handik.
Handik menerangkan jika kondisi gagang cangkul ini menerobos paksa hingga menghancurkan rongga perut dan panggul. Merobek organ hati sampai rongga sekat dada kanan belakang, tak berhenti hingga menembus paru-paru kanan bagian atas yang pada akhirnya mengakibatkan pendarahan hebat pada rongga dada dalam.
Dari foto komputer CT scan post mortem hasil pemeriksaan di RS Polri Kramatjati, Jaktim, pada foto itu bisa terlihat benda berwarna putih yang diberi garis kuning adalah penampakan gagang cangkul yang melukai bagian dalam tubuh korban.
Yaa Allah, miris hati ini. Berikan Eno ampunanmu dan ridhomu. Balaslah pembunuhnya dengan balasan yang setimpal...aamiin
http://www.suaranetizen.com/
0 komentar